Nyatanya, mendapatkan sebuah closure tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan. Contoh kalimatnya sebagai berikut: Stop banget kalau kalian ini butuh closure, butuh embel-embel penjelasan di akhir supaya tenang. Sering kali menyangkal mengenai kenyataan yang menyakitkan karena tidak terima kalau harus kehilangan. Baca Juga. Mengutip laman Very Well Mind, menurut Wendy Rose Gould yang tulisannya telah di -review oleh psikolog dan profesor program doktoral psikologi klinis Universitas Yeshiva, Sabrina Romanoff, PsyD, closure mengacu pada rasa pengertian, kedamaian, dan penerimaan suatu hubungan baik itu berakhir karena kehilangan, penolakan, atau lain.
nest...