Penari menggunakan piring-piring tersebut, untuk melakukan berbagai gerakan yang mencolok, seperti memutar, menumpuk, atau menangkap piring-piring dengan keahlian yang mengesankan. Kemudian, para penari akan menarikan tarian ini dengan gerakan yang lincah, energik, dinamis, bahkan cenderung akrobatik karena kerap kali menampilkan gerakan-gerakan yang sulit. Tidak hanya itu tari piring juga sering kali menggambil berbagai gerakan kehidupan sehari-hari, seperti : gerak bacamin, gerak basiang, gerak buai anak, gerak mangompu suto, gerak malunyah, gerak maiinjak piriang, gerak bagolek dan gerak manyemba lalok. Setelah masuknya agama Islam ke Minangkabau , tari piring tidak lagi digunakan sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa. Gerakan yang lincah dengan bumbu atraksi akrobatik yang mendebarkan ini menjadi hiburan mengesankan bagi masyarakat luar.
nest...