Malam satu Suro dimulai ketika Sultan Agung menginginkan rakyatnya bersatu untuk menggempur Belanda di Batavia. Tahunnya tetap menggunakan tahun Saka, namun perhitungan harinya diubah menjadi sistem tarikh qmariyah. Latar Belakang dan Sejarah [ sunting sunting sumber ] Tradisi Malam Satu Suro selalu dilaksanakan tepat pada tanggal satu Muharram atau tahun baru Islam sebutan Arab ada pula sebutan lainnya yakni satu Suro atau tahun baru Jawa sebutan Jawa. Jenang Suran, dalam perayaan tahlilan malam satu Suro, melambangkan bahwa setiap individu harus memikul beban hidupnya sendiri. Artikel Terkait.
nest...